Tiga Panggilan Allah
Ada tiga panggilan Allah yang wajib dipenuhi oleh hamba-hamba-Nya.
Pertama, panggilan solat, iaitu ketika azan berkumandang lima waktu sehari semalam. Seruan lima kali sepanjang 24 jam ini terus bergema susul-menyusul, silih bergantian dari satu masjid ke masjid lainnya. Selesai dari satu negeri , berpindah ke belahan bumi yang lain, terus berputar selagi bumi masih bergerak mengelilingi paksinya. “Allahu akbar … Allahu akbar …!”
Sahabat Ibnu Abbas adalah orang yang sering kali menangis apabila mendengar panggilan azan bergema. Serbannya sering basah oleh titisan airmatanya yang terus mengalir mengiringi alunan suara muazin. Ketika ada yang bertanya mengapa jadi begitu? Ibnu Abbas menjawab, “Seandainya semua orang tahu makna seruan muazin itu, pasti ia tidak akan dapat beristirahat dan tidak akan dapat tidur nyenyak.” Kalimat Allahu akbar sahaja mengandungi makna panggilan kepada orang beriman yang sedang sibuk mengurus harta duniawi agar berhenti sejenak, menyahut seruan itu. Mengistirahatkan badan dan segera beramal demi meraih kepentingan dan keuntungan yang hakiki.
Kedua, panggilan haji. Allah menyeru di dalam firman-Nya: “Dan, berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, pasti mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh …” (QS al-Hajj [22] : 27).
Oleh kerana itulah, mereka yang menunaikan ibadah haji menjawab seruan itu dengan kalimat talbiah, “Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi. Aku penuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi penggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kekuasaan hanyalah milik-Mu semata, tiada sekutu bagi-Mu.”
Ketiga, panggilan kematian. Sifat manusia sering kali menunda-nunda panggilan azan. Begitu juga ketika panggilan haji telah tiba, ia pun belum tergerak memenuhinya, walau sudah mampu. Akan tetapi, terhadap panggilan yang satu ini, tidak ada satu pun yang sanggup menghalanginya, apalagi menundanya. Malaikat Izrail, pencabut nyawa, atas perintah Tuhannya akan melaksanakan perintah Allah. Ia tidak akan mempercepat ataupun melewatkan walau sesaat apabila sudah datang waktunya.
“Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS al-Munafiqun [63]: 11).
Dalam ayat lainnya, Allah SWT juga sering mengingatkan umat manusia untuk sentiasa memperhatikan seruan-Nya, mengerjakan segala perintah-Nya, dan menjauhi segala larangan-Nya.
Dengan penuh kesedaran diri dan keinsafan iman, marilah kita penuhi panggilan Allah sama ada panggilan azan solat , dan panggilan haji ke tanah suci bila kita telah mampu untuk menunaikannya.
Demikian juga panggilan-panggilan yang lain, seperti panggilan dakwah, panggilan jihad, dan panggilan kebaikan lainnya. Sebelum datang panggilan Allah yang tidak dapat ditawar-tawar lagi kehadirannya, yakni panggilan kematian. Sementara mereka yang masih hidup pun hanya sanggup mengucapkan, “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.” Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kita semua kembali.
No comments:
Post a Comment