Wednesday, May 23, 2012
MENGHITUNG HAYAT.
Sudah kupeluk
sudah kucium
sudah banyak derai airmata
menghitung denyut nadi
hingga malam hampir menutup siang.
Tlah kuharungi deburan ombak hidup
dan kutampung semua derita sekudratku
dalam lemah dan lemas
alam yang luas ini
sesekali tenggelam punca
dan kekadang sedih menyentakku
tanpa senyum
di saat mentari menghirup embun terakhir.
Pada semua,
kalau mungkin aku ni berdosa
setelah pernah kita bermaaf
ampuni aku
mungkin kerana aku tidak tahu membaca wajah laut
menguris wajah pasir
kala aku ingin mengenggam angin
buat menghalau awan hitam.
Aku di sini,
dalam kamar penghayatan
tiga perempat perjalanan menuju pelabuhan
mengungkap semua usia hidup
suka dan duka
membangun mimpi dan realiti
setelah datang dengan penuh berani
ke dunia ini.
Aku telah lama dan jauh
musafir dan berkelana.
Hari ini,
bagai menanti siang memanggil malam
aku bermohon pada Mu
Menghampar diri di persada Mu,
Ya, Rabbi, Ya, Rahman
santuni dan ampunilah daku yang tidak berdaya ini,
Amien.
by: Tobek
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment