Monday, November 3, 2014

KEADAAN ROH APABILA TERPISAH DARI JASAD.

               Aku olah kisah ini adalah sebagai mengingati Mejar Jen. Datuk Wira Haji Razali bin Haji Ahmad, teman sewaktu di Kadet Wing ,,Maktab Tentera Diraja, intake 35,
yang telah pergi menghadap Allah SWT pada 5.30 pagi, 3 November 2014.

     Innalillah Wainnalillah Hirajiun,
    al-fatihah untuk arwah.



Kisah ini adalah  riwayat daripada Al-Barra bin Azib ra:

“Kami keluar bersama baginda Nabi saw untuk mengurus jenazah seorang laki-laki dari kalangan sahabat Ansar. Apabila kami sampai di tanah perkuburan yang belum digali,  Rasulullah saw lalu duduk dan kami pun duduk mengelilingi baginda seakan-akan kepala kami dihinggapi burung.
Baginda lalu bersabda, "Mohonlah kalian perlindungan daripada Allah SWT daripada siksaan kubur." (sebanyak dua kali atau tiga kali).

Kemudian baginda bersabda lagi:

 "Sesungguhnya seorang hamba yang beriman jika terpisah dari dunia dan menuju ke akhirat, pasti dia akan didatangi oleh malaikat dari langit yang wajahnya putih bagaikan mentari. Mereka ini membawa kain kafan dan wewangian dari surga, lalu duduk di dekatnya. Seterusnya datanglah pula malaikat maut dan duduk di samping kepalanya. Malaikat maut itu berkata, "Wahai jiwa yang baik! Keluarlah kamu menuju keampunan Allah SWT dan keredhaan-Nya." Lalu nyawanya pun keluarlah dan mengalir seperti mengalirnya titisan air dari wadahnya. Ketika malaikat maut mengambil nyawanya, malaikat maut tidak membiarkan nyawa tersebut berada di tangannya sekelip mata pun, melainkan mereka meletakkannya di dalam kain kafan dan wewangian tersebut. Dan dari nyawanya tersebut muncullah keharuman bagaikan wangian kasturi, wangian terharum yang ada di muka bumi."

Baginda Rasulullah saw melanjutkan kisahnya:

 "Kemudian mereka membawa nyawa tersebut naik. Mereka tidak melepasi sekelompok malaikat kecuali mereka berkata, "Roh siapakah yang wangi ini?" Mereka menjawab, "Roh si fulan bin si fulan," dengan menyebut nama terbaik seperti dia  dipanggil sewaktu di dunia.

Seterusnya para malaikat yang membawa nyawa tersebut sampai di langit dunia, lalu mereka meminta agar dibukakan pintu nyawa tersebut. Kemudian dibukakan pintu untuknya. Selanjutnya malaikat muqarrabun dari masing-masing langit mengantarkannya sampai ke langit berikutnya sehingga sampai ke langit ketujuh. Lantas Allah SWT berfirman, "Tulislah buku catatan amal hambaku ini di Illiyyin dan kembalikan semula dia ke bumi, ke tanah sebagaimana dahulu Aku menciptakan mereka dari tanah, dan dari sanalah Aku akan mengeluarkan mereka pada waktu yang lain."

Selanjutnya baginda Rasulullah saw masih meneruskan kisahnya:

‘Selanjutnya roh orang yang beriman tersebut dikembalikan pada jasadnya, lalu dia didatangi oleh dua malaikat, iaitu Mungkar dan Nakir lalu keduanya mendudukkannya dan bertanya kepadanya, "Siapa Rabbmu?" Dia menjawab, "Rabbku adalah Allah SWT."  Malaikat itu bertanya lagi, "Apa agamamu?" Dia menjawab, “Agamaku Islam." Kedua malaikat itu melanjutkan lagi soalannya, "Siapakah lelaki yang diutus untuk kalian ini?" Dia menjawab, " Baginda adalah Rasulullah saw."  Keduanya bertanya lagi,  "Apa yang menyebabkan kamu mengetahuinya?" Tanpa rasa ragu dia menjawab,  "Aku membaca kitab Allah, lalu aku beriman kepadanya dan membenarkannya."

Apabila mendengar jawapan tersebut,  lantas di langit ada yang mengumandangkan, "Hambaku benar." Hamparkanlah untuknya permadani dari syurga, berikanlah dia pakaian dari syurga dan bukakanlah untuknya pintu ke arah syurga, lalu didatangkanlah kepadanya angin dan wangian semerbak haruman syurga. Kemudian kuburnya dilapangkan sejauh mata memandang.

Selanjutnya dia didatangi sesosok tubuh yang tampan wajahnya, baik pakaiannya, dan harum baunya. Ia berkata, ‘Bergembiralah engkau dengan sesuatu yang membuatmu gembira. Ini adalah harimu yang telah dijanjikan untukmu.’ Lantas dia bertanya kepadanya, "Kamu ini siapa?" Wajahmu adalah wajah yang datang dengan kebaikan." Dia menjawab, "Aku adalah amal kebajikanmu." Lalu dia berkata, "Ya Rabbi!  Datangkanlah hari kiamat sehingga saya dapat kembali pada keluargaku dan hartaku."

Nabi saw melanjutkan kisahnya lagi:

"Sesungguhnya hamba yang kafir apabila terpisah dari dunia dan menuju akhirat, maka turun kepadanya malaikat dari langit yang wajahnya hitam. Mereka membawa pakaian yang kasar, lalu mereka duduk di dekatnya. Malaikat maut datang  duduk di samping kepalanya, lalu  berkata, "Wahai jiwa yang buruk! Keluarlah menuju kemurkaan dan kemarahan Allah SWT. "  Lalu jiwanya terpisah-pisah di dalam jasadnya. Selanjutnya malaikat maut mencabutnya seperti mencabut besi yang digunakan untuk membakar daging dari bulu domba yang basah. Lalu malaikat maut mengambil nyawanya. Ketika malaikat maut telah mengambil nyawanya,  dia tidak membiarkan nyawa itu berada di tangannya walaupun sekelip mata melainkan mereka meletakkannya pada pakaian yang kasar itu. Dan dari nyawa tersebut keluar bau bagaikan bau bangkai paling busuk yang ada di muka bumi. Lalu mereka membawa nyawa tersebut naik. Mereka tidak melepasi sekelompok malaikat kecuali mereka berkata, "Roh siapakah yang busuk ini?" Mereka menjawab, "Ruh si fulan bin si fulan," dengan menyebut nama terburuk sebagaimana dia biasa disebut di dunia, sehingga dia sampai ke langit dunia. Lalu dimintakan agar dibukakan pintu untuk nyawa tersebut, tetapi tidak dibukakan pintu untuknya.

Seterusnya Rasulullah saw membaca ayat berikut:

Tidak akan dibukakan pintu-pintu langit bagi mereka, dan mereka tidak akan masuk syurga, sebelum unta masuk ke dalam lubang jarum.” (QS. Al-A’raf: 40)

Kemudian Allah berfirman, “Tulislah buku catatan amalnya di dalam Sijjin di bumi yang paling rendah. Maka, rohnya dilemparkan begitu saja, kemudian Allah berfirman,
Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka seakan-akan dia jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.” (QS. Al-Hajja: 31)

Akhirnya, roh yang buruk tersebut dikembalikan pada jasadnya, lalu dia didatangi dua malaikat, iaitu Mungkar dan Nakir. Keduanya bertanya kepadanya, "Siapa Rabbmu?" Dia menjawab, ‘Aduh, aduh! aku tidak tahu.’ Kedua malaikat tersebut bertanya lagi, "Apa agamamu?" Dia menjawab, "Aduh, aduh! aku tidak tahu." Keduanya bertanya lagi, "Siapakah lelaki yang diutus untuk kalian ini?" Dia menjawab, "Aduh, aduh! aku tidak tahu."

Apabila mendengar jawapan tersebut,lLantas di langit ada yang mengumandangkan, "Dia dusta." Hamparkanlah untuknya tempat tidur dari neraka dan bukakan untuknya pintu ke arah neraka. Lalu didatangkan padanya panas neraka dan angin panas neraka. Kemudian kuburnya disempitkan sehingga tulang rusuknya menjadi bersilangan. Selanjutnya dia didatangi sesosok tubuh yang buruk wajahnya,  pakaiannya, dan berbau busuk. Dia berkata,  "Bergembiralah engkau dengan sesuatu yang menyusahkanmu. Ini adalah harimu yang telah dikhaskan untukmu." Lantas dia bertanya kepadanya, ‘Kamu ini siapa? Wajahmu adalah wajah yang datang dengan buruk.’ Dia menjawab, "Aku adalah amal burukmu." Lalu dia berkata, "Ya Rabbi! Jangan datangkan hari kiamat!”

(HR. Al-Baihaqi dengan sanad shahih).

No comments:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...