Tuesday, October 2, 2012
BERLAPANG DADA
“Wahai umat manusia, tuan-tuan telah sepakat memilihku sebagai khalifah untuk memimpin tampuk pemerintahan. Maka apabila aku berlaku baik dalam melaksanakan tugasku, bantulah aku, tetapi jika aku bertindak salah, betulkanlah” (Sayyidina Abu Bakar r.a.).
Tentunya tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, tidak terkecuali orang-orang yang telah terpilih sebagai pemimpin. Pemimpin juga manusia biasa. Ketidaksempurnaan inilah yang seharusnya disedari dan dijadikan sebagai (salah satu) alasan perlunya kerjasama untuk mengusahakan kesempurnaan suatu pekerjaan. Lebih-lebih pekerjaan besar seperti memimpin umat, yang tidak cukup dengan satu kepala untuk memikirkan dan menjalankannya.
Ketidaksempurnaan seorang manusia disedari antara lain oleh seorang pemimpin umat sekaligus sahabat Nabi Muhammad SAW seperti Sayyidina Abu Bakar r.a. Sehingga dalam suatu pidatonya ketika terpilih sebagai pemimpin umat, beliau tak mahu menutupi kelemahannya sebagai manusia biasa. Beliau mengajak rakyat untuk sudi memberi cadangan agar mampu melayani keperluan-keperluan rakyatnya seoptimal mungkin. Bahkan Abu Bakar sempat mengatakan, “Apabila aku tidak taat lagi kepada Allah dan rasul-Nya, maka tidak ada wajib taatmu kepada aku.”
Harus diakui ini suatu ciri pemimpin yang baik, yang antara lain, mahu membuka diri demi kebaikan bersama. Ini juga ciri seorang pemimpin yang punya takut bila tidak mampu memenuhi keperluan rakyatnya dengan baik atau berbuat diskriminasi.
Di era teknologi maklumat yang semakin maju seperti sekarang ini, kesempatan untuk memberi cadangan yang kontruktif untuk pemimpin umat semakin terbuka. Misalnya, dengan menggunakan alat-alat elektronik. Namun sebagai rakyat, kesempatan ini sepatutnya dihargai dengan memberi cadangan dengan cara-cara yang bijak. Jangan sampai peluang ini dijadikan kesempatan untuk memperburuk keadaan dengan cercaan, kutukan, dan sejenisnya.
-secebis pandangan sahaja.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment