DEWASA
Dewasa, agak kompleks mendefinisikan kata ini. Ada kriteria tidak baku yang menjadi acuan untuk memberi pemaknaan. Kriteria dewasa kemudian menjadi relatif kerana perspektif keilmuan yang digunakan untuk menghuraikannya juga berbagai. Dalam ilmu perundangan, dewasa dilihat dari batas minimum usia pernikahan berdasarkan undang-undang perkahwinan, disini usia dewasa bagi perempuan adalah 16 tahun dan 19 tahun untuk laki-laki. Agama Islam mendefinisikan bahwa dewasa adalah akhil baligh yang ditandai dengan datang bulan bagi perempuan dan mimpi bagi laki-laki. Ilmu Biologi pula mendefinisi dewasa lebih pada perubahan secara fisiologi seperti, perubahan pada suara, tubuh yang mulai membentuk, tumbuh rambut pada daerah tertentu, dll.
Sedangkan Ilmu psikologi pula memberikan definisi dewasa lebih kepada hal-hal bersifat atitude atau sikap. Seperti kearifan, bijaksana, ataupun pola fikir dan pola tingkahlaku lainnya yang tidak lagi kekanak-kanakan. Definisi inilah menjelaskan bagaimana dewasa dalam bersikap, bertindak dan berperilaku seharusnya kita miliki. Bukan sekadar tua secara biologi sahaja.
Kedewasaan dalam menyingkap kehidupan merupakan samudera hikmah, tidak pernah kering dari kebaikan. Dengan kedewasaan, setiap kejadian dapat mendatangkan hikmah dan pelajaran yang tidak berkesudahan. Kedewasaan menjadi kompas, mengarahkan akal dan hati untuk selalu berfikir positif
Sebagai contoh, musibah. Bagi kebanyakan orang, musibah ditanggapi secara emosional, sama ada berupa cacian,umpatan dan bentuk-bentuk kemarahan lainnya, dimana kesemuanya tidak memberikan solusi atas masalah yang terjadi. Tetapi bagi orang yang memiliki kedewasaan jiwa, musibah dipandang dari kacamata hikmah. Hikmah yang dapat membuat kesengsaraan berubah menjadi sesuatu yang bersifat positif. Tetapi sayangnya tidak semua orang dapat mengambil hikmah. Tidak semua orang boleh menjadi dewasa. Padahal Allah SWT telah berfirman di Surat Al Baqarah ayat 216 :
” …Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”
Situasi kehidupan sentiasa mengalami putaran, kadang begitu manis dan indah kemudian berubah menjadi pahit, menyiksa dan menyesakkan. Maka, kesiap siagaan menghadapi kondisi menyenangkan juga harus diikuti oleh persiapan menerima kondisi yang menyusahkan. Allah SWT telah menciptakan segala sesuatu secara berpasang-pasangan. Selalu ada dua keadaan berlawanan yang saling mengikuti. Kesenangan akan selalu diikuti oleh kesengsaraan, kebahagiaan akan selalu dibuntuti kesedihan, cinta selalu di intai oleh benci, dan lain-lain. Jelasnya, orang biasanya sangat cinta pada isterinya yang cantik, tetapi jika isterinya terbiul dari asalnya, maka seketika cinta itu berubah menjadi kebencian atau kemarahan. Orang kaya akan merasa bahagia kerana hartanya yang melimpah ruah, jika tiba-tiba ia jatuh muflis dan jatuh miskin maka ia akan merasa sengsara. Akan tetapi dengan kedewasaan, apapun kondisi yang dialami, sentiasa dihadapi secara bijak dan professional, sehingga selalu melahirkan rasa syukur dan kesabaran yang mendekatkan diri pada Sang Pencipta.
Seringkali kondisi yang tidak selesa malah menyiksakan, lebih cepat mendewasakan seseorang. Orang yang sejak kecil sudah terbiasa dengan penderitaan dan perjuangan hidup, lebih memiliki peluang sukses daripada orang yang tumbuh dalam kondisi kemapanan. Kondisi hidup yang berat telah memaksa mereka menyesuaikan –mendewasakan- diri mereka. Sebuah penelitian yang dilakukan mengungkapkan fakta bahwa kesulitan hidup masa kecil seseorang menimbulkan dorongan untuk menjadi pemimpin dan menjadi orang sukses. Lihat Nabi Muhammad SAW, yang sejak kecil harus hidup berdikari, maka keadaan itu membuat beliau lebih dewasa dari umurnya, dalam umur 12 tahun sudah menjadi pengusaha hebat yang membawa barang dagangan dari Mekah ke Syria.
Akhirnya, tumbuh besar menjadi tua adalah sebuah kepastian, akan tetapi menjadi dewasa adalah pilihan. Semua manusia boleh sahaja besar dan tua, tetapi belum tentu dapat menjadi dewasa.
No comments:
Post a Comment