Monday, May 9, 2011

AMANAH BERERTI BERLAKU JUJUR

 Hidup Perlu Amanah


 Go to fullsize image
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedangkan kamu mengetahui." (QS al-Anfal [8]: 27).
Ayat ini menegaskan syariat luhur bernama amanah. Amanah berarti jujur dan dapat dipercaya. Berkembang menjadi aman tenteram. Lalu muncul  istillah'saling percaya'.

Dari tatabahasa kehidupan, amanah ini lahir pemahaman bahwa kejujuran akan memberi rasa aman bagi semua pihak sehingga lahir rasa saling percaya mempercayai. Di kala seseorang memelihara amanah sama halnya dengan menjaga harga dirinya, sekaligus sebagai satu rumpun kata dan makna dengan 'iman'. Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada iman bagi yang tidak amanah (tidak jujur dan tak boleh dipercayai), dan tidak ada agama bagi yang tidak menepati janji." (HR Baihaqi).

Di antara indikator seseorang yang sukses dalam hidup adalah ketika dia mampu menjaga harkat dan martabat dirinya. Dan itu ertinya ia hebat dalam mengelola amanah. Ia jujur dengan kata hatinya. Apa yang ada di hati ia ungkapkan. Dan apa yang diungkapkan, sudah ia fikirkan dan istiqamah untuk diamalkan.

 "Jika engkau memiliki empat perkara, engkau tidak akan rugi dalam urusan dunia iaitu : menjaga amanah, jujur dalam berkata, berakhlak baik, dan menjaga harga diri dalam (usaha, bekerja) mencari makan." (HR Ahmad).

Terkait dengan keperluan dunia yang serba kebendaan, agama kita tidak mengenal konsep "sense of material belonging", rasa memiliki dunia atau kebendaan. Islam mendidik umatnya untuk memiliki "sense to be entrusted". rasa diamanahkan. Semua benda yang ada pada dirinya bukan sama sekali miliknya, tapi tanggungjawab dan amanah dari Allah untuk dijaga. Kerana, siapa pun yang mencuba mengakui sesuatu itu miliknya akan berakhir dengan penyesalan total. Cukuplah Firaun dan Qarun menjadi pelajaran buat kita.

Menjaga amanah memang berat, bahkan maha berat. Makhluk langit, bumi, dan gunung pernah ditawarkan untuk menjaga amanah Allah, tapi semua menolaknya. Semua makhluk Allah ini merasa berat dan sangat khuatir kalau nanti tidak akan dapat melaksanakan amanah tersebut. (QS al-Ahzab [33]: 72). Hanya manusia, yang mungkin terlalu ambisius merasa sanggup dan kuat menjaga amanah-Nya. Meski tidak sedikit yang lulus dan sanggup menjaga amanah-Nya seperti para nabi dan rasul dan orang-orang soleh yang telah dipilih oleh Allah.

Jadi, bagaimana kita dapat menjaga amanah? we have but nothing. Sepertinya kita punya, tetapi sebenarnya kita tidak punya apa apa. Tugas hidup ini mengakui bahawa semua mililk-Nya, lalu menggunakannya di jalan Allah dengan rasa syukur dan rendah hati (QS Ibrahim [14]: 7).

Sesungguhnya kita mengetahui bahwa segala bentuk penyelewengan yang dilakukan akhir-akhir ini, disebabkan rendahnya komitmen untuk menjaga amanah. Padahal, menjaga amanah itu bahagian penting di dalam kehidupan ini. Andai kata negara ini dikelola dengan amanah,jujur dan berintergriti maka kesejahteraan rakyatnya tentu sudah jauh lebih baik daripada yang kita nikmati sekarang ini.

Amein, ya Rabbal alamin.

D'sunting oleh: wann yusoff

No comments:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...