Rabu, 4 Mei 2011
PAKISTAN - Secuil kebenaran telah terungkap di balik propaganda yang berderak bising dan euforia kemenangan yang sedang melanda media barat dan dongeng murahan bahwa Osama “berlindung dari peluru di balik tubuh isterinya”.Ternyata, orang pertama yang melaporkan mengenai pertempuran sengit dalam catatannya di microblog Twitter adalah seorang konsultan IT, Sohaib Athar, yang tinggal di Abbottabad, di mana semua peristiwa terjadi, lapor BBC News.
Di Twitter, sesaat sebelum pertempuran, Athar menulis bahwa ada helikopter yang mungkin milik tentera Pakistan yang terbang di atas Abottabad. Dia mencatat bahwa penerbangan seperti itu cukup aneh di daerahnya.
Kemudian, menurut catatan Athar, beberapa ledakan terdengar. Kemudian, diketahui bahwa sebuah helikopter mengalami kerusakan dan telah diledakkan. Sohaib Athar tidak hanya menjelaskan pengamatan di Twitter, tetapi juga mengumpulkan informasi dari teman-temannya yang berada di jaringan internet.
Jadi, ia menemukan, bahwa tidak semua helikopter itu milik tentera Pakistan, dan bahwa sebuah helikopter mungkin telah dijatuhkan bukan kerana kecelakaan.
Athar menyedari kenapa helikopter tersebut ada di sana dan apa sebenarnya yang terjadi hanya setelah mendengar pidato Obama saat ia berbicara tentang “pembunuhan” Osama bin Ladin.
Namun, ternyata ditemukan dari penduduk Abbottabad dalam microblog bahwa tembak menembak di kota itu (propaganda Barat menyebutnya “kehadiran tentera di kota”) berlangsung selama sekitar 2 jam, tentera AS mendakwa bahwa “operasi berlangsung kurang dari 40 minit”.
Perlu diingat kemudian, setelah beberapa pernyataan kontradiksi, Amerika tetap mengakui bahwa tujuan dari serangan di Abbottabad adalah untuk menangkap hidup-hidup bin Ladin.
Namun, amir Al Qaeda tidak mengizinkan mereka untuk melakukannya. Amerika mengatakan bahwa setelah menawarkan untuk menyerah, Bin Ladin dan putranya melepaskan tembakan untuk membunuh mereka.
Jika versi Amerika ini boleh dipercaya, mereka tidak berhasil mendapatkan jarak yang dekat dengan bin Ladin. Amir Al Qaeda dikatakan tewas oleh peluru penembak tepat di kepala. (Kemudian, Amerika telah mengubah cerita mereka dan mengatakan bahwa Bin Ladin tidak memberikan perlawanan sama sekali dan hanya ditembak di perut dan kepala).
Selain itu, cerita kembali berubah menjadi dua perempuan bersama-sama dengan Bin Ladin di rumah. Tidak ada informasi tepat tentang nasib mereka. Dilaporkan bahwa mereka berdua telah dibunuh, namun dinyatakan bahwa hanya ada satu mayat perempuan dan seorang lagi terluka dan kini berada dalam penahanan AS.
Propaganda AS kini penuh dengan segala macam perincian kecil dari apa yang terjadi. Di sini kita memiliki operasi secara langsung, dan laporan tentang CIA mencatat bahwa “tidak ada yang membawa sampah dari rumah besar” dan penerbangan pasukan khusus untuk operasi dan lain-lain.
Foto rumah yang rusak dengan jejak darah telah juga diterbitkan. Media menjalankan cerita standard tanpa informasi yang tepat diselingi dengan kebohongan murah yang biasa ditaburkan dalam kes tersebut.
Namun, masih terdapat cukup banyak pertanyaan yang tidak berat sebelah.
Mengapakah Amerika tidak mempublikasikan video atau foto Osama bin Ladin yang telah meninggal? Selain itu, cerita Amerika bahwa Osama “dimakamkan” di Laut Arab (sekitar 1.200 km dari tempat kejadian), beberapa jam setelah pembunuhan itu nampaknya cukup mustahil.
Dugaan bahwa AS melakukan uji cuba genetik DNA Osama beberapa jam setelah “kematiannya” (seperti yang dilaporkan, dengan memotong tangannya) tampaknya paling mustahil, sedangkan ujian DNA memerlukankan waktu beberapa hari.
Kami fikir hanya ada dua alasan untuk menjelaskan, bahwa :
Pertama, Osama tidak ada di rumah yang diserang oleh Amerika.
Kedua, Osama memang telah dibunuh, tapi jasadnya begitu rusak kerana AS melakukan berbagai kekejian terhadapnya, sehingga tidak mungkin untuk mengidentifikasikan dirinya secara visual.
Faktanya, diketahui bahwa Syariah tidak memperbolehkan untuk mengubur Muslim di dalam air sebagaimana ditunjukkan oleh ulama Islam di Mesir dan negara-negara lain yang berkomentar tentang perdebatan pernyataan AS tentang penguburan Bin Ladin di laut dengan memperhatikan adat Islam.
Kami hanya ingin menunjukkan bahwa jika terbunuhnya Osama dipastikan kebenarannya, itu hanya akan membuktikan bahwa ia telah bertemu dengan kesyahidannya dalam Jihad yang telah ia lakukan semasa hidupnya dan untuk seruannya kepada Muslim. Ia menjadi syuhada dalam pertempuran, sebagaimana layaknya Mujahidin. Fakta ini tidak dapat disangkal bahkan oleh sebagian besar propaganda kebohongan canggih.
Jika benar kematian ini terjadi, sebenarnya hanyalah kemenangan simbolis bagi Amerika kerana seperti sebagian besar pengamat katakan. Hal ini tentu akan meningkatkan peringkat Obama dan meningkatkan kembali kesempatan untuk mendapatkan kerusi di Gedung Putih, bukan yang lain.
Sepuluh tahun, dua perang, ratusan milion dollar dihabiskan hanya untuk mengejar satu orang. Allahu akbar! Siapa yang dapat mengatakan bahwa ini kemenangan bagi mereka yang waras?
Selain itu, mereka harus mengakui sebuah fakta yang tak terbantahkan bahwa kematian Osama tidak dapat menghentikan Jihad. Api Jihad akan terus menyala tak kenal lelah dan Amerika akan menyalahkan dirinya sendiri dengan melancarkan perang global mereka terhadap Islam. (haninmazaya/arrahmah.com)
Di Twitter, sesaat sebelum pertempuran, Athar menulis bahwa ada helikopter yang mungkin milik tentera Pakistan yang terbang di atas Abottabad. Dia mencatat bahwa penerbangan seperti itu cukup aneh di daerahnya.
Kemudian, menurut catatan Athar, beberapa ledakan terdengar. Kemudian, diketahui bahwa sebuah helikopter mengalami kerusakan dan telah diledakkan. Sohaib Athar tidak hanya menjelaskan pengamatan di Twitter, tetapi juga mengumpulkan informasi dari teman-temannya yang berada di jaringan internet.
Jadi, ia menemukan, bahwa tidak semua helikopter itu milik tentera Pakistan, dan bahwa sebuah helikopter mungkin telah dijatuhkan bukan kerana kecelakaan.
Athar menyedari kenapa helikopter tersebut ada di sana dan apa sebenarnya yang terjadi hanya setelah mendengar pidato Obama saat ia berbicara tentang “pembunuhan” Osama bin Ladin.
Namun, ternyata ditemukan dari penduduk Abbottabad dalam microblog bahwa tembak menembak di kota itu (propaganda Barat menyebutnya “kehadiran tentera di kota”) berlangsung selama sekitar 2 jam, tentera AS mendakwa bahwa “operasi berlangsung kurang dari 40 minit”.
Perlu diingat kemudian, setelah beberapa pernyataan kontradiksi, Amerika tetap mengakui bahwa tujuan dari serangan di Abbottabad adalah untuk menangkap hidup-hidup bin Ladin.
Namun, amir Al Qaeda tidak mengizinkan mereka untuk melakukannya. Amerika mengatakan bahwa setelah menawarkan untuk menyerah, Bin Ladin dan putranya melepaskan tembakan untuk membunuh mereka.
Jika versi Amerika ini boleh dipercaya, mereka tidak berhasil mendapatkan jarak yang dekat dengan bin Ladin. Amir Al Qaeda dikatakan tewas oleh peluru penembak tepat di kepala. (Kemudian, Amerika telah mengubah cerita mereka dan mengatakan bahwa Bin Ladin tidak memberikan perlawanan sama sekali dan hanya ditembak di perut dan kepala).
Selain itu, cerita kembali berubah menjadi dua perempuan bersama-sama dengan Bin Ladin di rumah. Tidak ada informasi tepat tentang nasib mereka. Dilaporkan bahwa mereka berdua telah dibunuh, namun dinyatakan bahwa hanya ada satu mayat perempuan dan seorang lagi terluka dan kini berada dalam penahanan AS.
Propaganda AS kini penuh dengan segala macam perincian kecil dari apa yang terjadi. Di sini kita memiliki operasi secara langsung, dan laporan tentang CIA mencatat bahwa “tidak ada yang membawa sampah dari rumah besar” dan penerbangan pasukan khusus untuk operasi dan lain-lain.
Foto rumah yang rusak dengan jejak darah telah juga diterbitkan. Media menjalankan cerita standard tanpa informasi yang tepat diselingi dengan kebohongan murah yang biasa ditaburkan dalam kes tersebut.
Namun, masih terdapat cukup banyak pertanyaan yang tidak berat sebelah.
Mengapakah Amerika tidak mempublikasikan video atau foto Osama bin Ladin yang telah meninggal? Selain itu, cerita Amerika bahwa Osama “dimakamkan” di Laut Arab (sekitar 1.200 km dari tempat kejadian), beberapa jam setelah pembunuhan itu nampaknya cukup mustahil.
Dugaan bahwa AS melakukan uji cuba genetik DNA Osama beberapa jam setelah “kematiannya” (seperti yang dilaporkan, dengan memotong tangannya) tampaknya paling mustahil, sedangkan ujian DNA memerlukankan waktu beberapa hari.
Kami fikir hanya ada dua alasan untuk menjelaskan, bahwa :
Pertama, Osama tidak ada di rumah yang diserang oleh Amerika.
Kedua, Osama memang telah dibunuh, tapi jasadnya begitu rusak kerana AS melakukan berbagai kekejian terhadapnya, sehingga tidak mungkin untuk mengidentifikasikan dirinya secara visual.
Faktanya, diketahui bahwa Syariah tidak memperbolehkan untuk mengubur Muslim di dalam air sebagaimana ditunjukkan oleh ulama Islam di Mesir dan negara-negara lain yang berkomentar tentang perdebatan pernyataan AS tentang penguburan Bin Ladin di laut dengan memperhatikan adat Islam.
Kami hanya ingin menunjukkan bahwa jika terbunuhnya Osama dipastikan kebenarannya, itu hanya akan membuktikan bahwa ia telah bertemu dengan kesyahidannya dalam Jihad yang telah ia lakukan semasa hidupnya dan untuk seruannya kepada Muslim. Ia menjadi syuhada dalam pertempuran, sebagaimana layaknya Mujahidin. Fakta ini tidak dapat disangkal bahkan oleh sebagian besar propaganda kebohongan canggih.
Jika benar kematian ini terjadi, sebenarnya hanyalah kemenangan simbolis bagi Amerika kerana seperti sebagian besar pengamat katakan. Hal ini tentu akan meningkatkan peringkat Obama dan meningkatkan kembali kesempatan untuk mendapatkan kerusi di Gedung Putih, bukan yang lain.
Sepuluh tahun, dua perang, ratusan milion dollar dihabiskan hanya untuk mengejar satu orang. Allahu akbar! Siapa yang dapat mengatakan bahwa ini kemenangan bagi mereka yang waras?
Selain itu, mereka harus mengakui sebuah fakta yang tak terbantahkan bahwa kematian Osama tidak dapat menghentikan Jihad. Api Jihad akan terus menyala tak kenal lelah dan Amerika akan menyalahkan dirinya sendiri dengan melancarkan perang global mereka terhadap Islam. (haninmazaya/arrahmah.com)
No comments:
Post a Comment