Tuesday, May 10, 2011

Di MEDAN, MASJID DIRATAKAN OLEH PETUGAS KEAMANAN

Bukan Surau, Tapi Masjid Besar Di ratakan.



Kronologi Penyerangan, Penculikan & Penghancuran Masjid Al Ikhlas Medan, Indonesia.

Medan (voa-islam) – Tidak ada yang menyangka, Rabu, 4 Mei 2011 dinihari, sekitar pukul 00.55 WIB ratusan orang tak dikenal dengan kasar dan beringas masuk ke dalam Masjid Al Ikhlas yang berlokasi di Jl. Timor No 23, mukim Sidodadi, Daerah Medan Timur- Sumatera Utara. Setelah mematikan letrik terlebih dulu, hingga ruang masjid menjadi gelap, orang-orang berpakaian biasa tanpa membuka alas kaki, tiba-tiba memasuki masjid dan terus saja menyergap 18 jamaah yang sedang beritikaf dan berjaga-jaga.
Setiap jamaah disergap oleh 2-3 orang, lalu 18 jamaah itu diseret keluar, diangkut ke atas truk tanpa diberi kesempatan untuk mengenakan kopiah, selipar, dan kasut mereka. Waktu penyergapan, orang-orang tersebut juga merampas handphone, dompet, bag, dan barang-barang lain milik jamaah. Bahkan diantara jamaah ada yang ditendang. Kerana handphone jamaah dirampas, segala bentuk maklumat pun terputus. “Kami ditendang dan diseret untuk naik ke atas truk, sementara dompet dan barang-barang kami tertinggal di masjid,” kata Imam Masjid Al Ikhlas Bakti Sutarno.
Selanjutnya, seluruh jamaah digiring ke dalam truk yang sudah tersedia di pekarangan masjid, kemudian dibawa ke Markas polis Medan dengan menggunakan empat truk Polis. Sementara itu, di luar pekarangan Masjid ada ratusan Polis bersenjata lengkap.
Berikut, diantara nama-nama jemaah yang dibawa ke Markas polis : Affan Lubis, Ahmad Husein Yusuf, Aswandi Lubis, Muhammad Irfan, Sofyan Syah, Hasan Basri Koto, Dedi Irawan, Bakti Sutarno, Ahmad Suadi Lubis, Danil, Robi K, M Akbar, Ardi, Angga, Aidan, Sunar. Sedangkan dua orang lainnya belum tercatat.
Sesampainya di Markas polis, ke-18 jamaah di perintahkan untuk berbaris dan berjongkok untuk diambil data berkaitan barang-barang yang masih tinggal di masjid, selanjutnya digiring masuk ke ruangan perisikan Markas polis. Beberapa saat diruang perisikan, sebagian handphone milik jamaah dikembalikan, namun tidak boleh diaktifkan. Sedangkan sebagian barang jamaah lain, seperti  beg, helmet, wang, dan barang-barang lainnya sampai sekarang belum dikembalikan. Setelah lebih dari dua jam “diculik” di Markas polis Medan , ke-18 jamaah tersebut dibenarkan untuk pulang.
Sekitar Pukul 04.30, Pengurus Forum Umat Islam mencuba untuk melihat kondisi Masjid, namun jalan masuk masjid dikawal ketat oleh ratusan petugas berseragam loreng, tepatnya seragam Tentera Nasional Indonesia. Ketika itu terlihat,masjid sudah rata dengan tanah.
Boleh jadi, setelah semua jamaah masjid di pindah ke Markas Polis Medan, barulah ratusan pemuda tersebut meruntuhkan masjid dengan dibantu alat berat berupa tiga buldozer dan jentera berat lain. Sementara itu, di luar masjid petugas berseragam memblok setiap ruang jalan menuju masjid tersebut.
“Sekitar pukul 4.50 , saya melihat menara masjid sudah tumbang dan diangkut ke atas truk” kata seorang warga yang menyaksikan penumbangan menara masjid tersebut.
Yang jelas, ancaman pembongkaran terhadap Masjid Al Ikhlas, bukan sesekali terjadi, melainkan sudah berulang kali. Pernah, pada 5 Februali 2011 sebelumnya, atap masjid, diantaranya: 200 zeng hilang, dan plafon masjid pun dirusak. Sepertinya ada perencanaan yang masak, masjid akan runtuh dengan sendirinya.● Desastian

No comments:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...