Tidak banyak pemain bolasepak Muslim yang mahu menunjukkan identiti keislamannya di padang hijau. Hal ini berlaku buat Frederic Kanoute. Penyerang klub bolasepak Sevilla, Sepanyol, bangga menjadi seorang Muslim, dan itu ditunjukan dengan jelas dalam aksi, dan sikap hidupnya. Hidup di Barat, dan bergelut dengan budaya serta kebiasaan yang bertentangan dengan prinsip hidup seorang Muslim, memang berat. Apalagi di dunia bolasepak, satu bidang sukanyang paling popular di Eropah dan sangat memberi ruang pada kebebasan duniawi. Bahkan cenderung membuat orang lupa akan nilai-nilai agama. Kalaupun ada, untuk insan pemain bolasepak Muslim, diharuskan berhati-hati. Bukan rahsia lagi, sentimen agama masih kental dirasakan, selain juga anti-Islam yang banyak didengungkan.
Karier Sepakbola Kanoute
Kanoute dilahirkan dengan nama Frederic Oumer Kanoute di Sainte-Foy-lès-Lyon, 2 September 1977. Walaupun lahir di Perancis, tetapi Kanoute lebih dekat dengan Negara asal kedua orang tuanya, Mali. Ini kerana ikatan Muslim yang melekat dalam dirinya.
Kariernya bermula di klub Perancis, Lyon. Bermula di usia yang cukup muda iaitu 18 tahun. Tahun 2000, Kanoute direkrut oleh salah satu klub Liga Inggeris, West Ham United. Di klub ini, ia bermain sebanyak 84 kali dan menghasilkan 29 gol. Jumlah yang cukup banyak untuk ukuran pendatang baru saat itu. Kerana aksinya itu, Kanoute diminati klub yang lebih besar. Pada tahun 2002, ia berhijrah ke Tottenham Hotspur. Di Spurs, Kanoute hanya bertahan dua musim dengan gol sebanyak 21. Namun karier cemerlang Kanoute sebenarnya semakin nampak ketika ia mulai bermain untuk Sevilla, klub Sepanyol. Di klub ini, kecuali musim pertamanya dan musim 2008-2009, Kanoute selalu menjaringkan gol lebih dari 20 gol setiap musimnya. Jumlah yang hanya dapat diraih segelintir penyerang sahaja.
Keislaman Kanoute
Kanoute tidak pernah malu dalam menunjukan identiti keislamannya, baik di luar padang ataupun di padang permainan. Di padang permainan misalnya, setiap kali menjaringkan gol, ia tidak pernah lupa merayakannya dengan cara-cara yang “berani”. Misalnya dengan bersujud dan atau gerak tangan seperti orang Islam yang telah berdoa.
Dalam keadaan apapun, Kanoute tetap menjalankan kewajibannya untuk solat. Kerap ia solat di bilik ganti dan disaksikan oleh rakan-rakannya. Awalnya ritual itu membuat pemain-pemain lain hairan , namun lama-kelamaan, hal itu menjadi perkara yang biasa. Bahkan rakan-rakannya di Sevilla memberikan toleransi yang besar kepada Kanoute untuk melaksanakan keyakinannya.
Di bulan Ramadhan , Kanoute tetap menjalankan ibadah puasa. Baik ketika latihan ataupun tidak. Namun, khusus ketika berlatih, pelatih Sevilla memberikan kelonggaran kepada Kanoute untuk berlatih tidak secara penuh. Sedangkan dalam pertandingan, Kanoute tetap bermain penuh dan profesional walaupun tidak makan dan minum. Untungnya, pertandingan Liga Sepanyol lebih banyak pada waktu malam hari, terutama bagi klub-klub besar.
Simpati Untuk Palestina
Dahulu, pernah ketika Gaza dihancurkan Israel, ribuan rakyat Palestin syahid akibat keganasan kaum Yahudi Zionis, Kanoute tercatat hanya satu-satunya pemain bolasepak yang menyampaikan simpati dan dukungannya kepada Palestin. Hal itu ia tunjukan dengan cara membuka bajunya untuk memperlihatkan baju dalamnya yang bertuliskan "Palestine". Kata Palestin itu ditulis juga dalam beberapa bahasa yang lain. Itu ia lakukan dalam pertandingan Sevilla menentang Deportivo La Coruna.
Aksi Kanoute tersebut mengundang banyak komentar dan reaksi. Federasi Bolasepak Sepanyol (REF) mengenakan denda kepada Kanoute sebanyak 3000 euro. Keputusan ini membawa kepada aksi protes dari segala penjuru. Peraturan federasi Sepanyol melarang para pemain menunjukkan pelbagai publisiti atau slogan-slogan sepanjang pertandingan berlangsung. Pep Guardiola, jurulatih Barcelona, membela Kanoute untuk aksinya itu.
Tanggapan Kaonute? ”Itu merupakan sesuatu yang saya rasa harus saya lakukan. Setiap orang seharusnya merasa bertanggung jawab saat menyaksikan ada suatu situasi yang sangat tidak adil itu. Saya merasa 100 peratus bertanggung jawab atas apa yang saya lakukan dan saya tidak takut atas denda itu,” ujarnya kepada televisyen swasta Telecinco.
Muslim di Luar Lapangan
Kanoute memang dikenal sebagai muslim yang taat. Pada tahun 2007 , pemain terbaik Afrika 2007 ini pernah memberikan gajinya selama setahun, sebanyak 700,000 dolar US untuk menyelamatkan masjid terakhir yang ada di Sevilla. Masjid tersebut akan dijual kerana populasi Muslim di kota tersebut mulai menurun. Pemerintah setempat akhirnya memberi nama tempat ibadah tersebut sesuai dengan sang pembeli.
"Jika tidak ada Kanoute, kami tidak akan beribadah pada hari Jumat lagi, di mana itu adalah hari yang suci bagi umat muslim," ujar wakil dari komuniti Islam Sepanyol, setelah Kanoute membeli Masjid tersebut.
Ketaatan Kanoute dalam mengamalkan ajaran Islam juga mendapat dukungan penuh dari Sevilla. Ia diberi jersey khusus tanpa sponsor. Hal itu kerana sponsor utama Los Palanganas, 888.com, adalah laman judi yang bertentangan dengan ajaran Islam. Ia juga menyumbangkan seluruh hasil penjualan bajunya untuk beramal.
#MasyaAllah, hebatnya...pemain kita gimana?????
#Dikutip dari laman institut al-Qayyim
No comments:
Post a Comment