Sunday, August 14, 2011

TAKDIR DAN SIKAP SEORANG MUSLIM



Go to fullsize imageBencana, Musibah, Takdir Dan Sikap Seorang Muslim
  
Apakah bezanya bencana, musibah dan bagaimana seharusnya kita menangani musibah tersebut?
 
Bencana dalam bahasa Arab adalah musibah. Segala musibah yang terjadi berkaitan dengan tangan manusia. Rasulullah mengatakan dalam satu hadits, “sesuatu itu kalau diserahkan bukan kepada ahlinya, tunggu saat kehancurannya”
 
Jadi, kalau kita ini ingin melombong emas, yang menanganinya bukan orang-orang yang ahli kemudian menjadi musibah, itu bererti kita yang mengundang musibahnya. Kerana tidak serahkan kepada ahlinya. Kemungkaran manusia boleh mengundang musibah. ketidakadilan dalam suatu tempat boleh mengundang musibah. Ketidakahlian atau ketidakprofesionalan dalam suatu sistem pengairan boleh mengundang musibah.

Satu contoh begini, “Kita menaiki kereta, kemudian kita bukan ahli dalam  memandu kereta, kita melanggar kedai, motor, melanggar orang sampai meninggal dunia :  Memang betul itu satu takdir yang Allah  berikan kepada kita akibat ulah kita sendiri yang mengundang takdir itu datang.
Oleh sebab itu dalam Alquran ada Firman Allah yang ertinya : Allah tidak akan mengubah nasib satu kelompok atau satu bangsa jika mereka sendiri tidak memulai mengubah dirinya sendiri kearah yang lebih baik. Begitu pula jika kita mengubah diri anda ke arah yang  buruk, Allah  Taala akan datang musibah sesuai dengan yang kita minta.

Sikap kita setelah musibah itu ya, menerima takdir yang sudah kita pilih. Tetapi jangan menyerah kepada takdir. Allah  menyuruh kita mencari takdir yang lebih baik. Satu contoh suami atau isteri yang paling kita cintai meninggal dunia. Kita boleh bersedih,  boleh menangis. Tetapi jangan  terus berputus asa dan sudah tidak ingin bekerja, menangis siang malam ,satu bulan, setahun. Itu namanya tidak mahu mencari takdir yang lebih baik. Mungkin peristiwa   ini Allah  ingin mengajarkan sesuatu yang lebih berharga. Agar di jalan atau di hari berikutnya kita menjadi lebih hebat.

Ada satu hadits Rasul tentang takdir. Rasulullah ditanya tentang apa yang dapat mengubah takdir,  “Tidak ada kekuatan yang boleh mengubah satu takdir selain usaha dan doa”. Jadi, Allah  boleh mengubah takdir untuk seseorang berdasarkan usaha dan doanya. Allah  memberikan kebebasan kepada kita ini. Untuk berusaha mencari yang baik dan yang buruk, baru Allah takdirkan yang terbaik.

Contohnya musibah sebuah pesawat udara, kalau kita perhatikan, kalau memang sudah diusahakan segala peralatan diselia dengan baik dan betul, pilotnya sudah berusaha sebaik mungkin, kemudian terjadi satu takdir, satu musibah, itu baru namanya kita sudah berikhtiar yang terbaik, hasilnya ditangan Allah. Tetapi kalau umpamanya pilotnya kurang pengalaman, mendaratnya tidak beres sehingga pesawatnya melencung sampai ke hujung landasan, itu namanya ada tangan manusia yang berperanan untuk mendatangkan musibah.

Di alam rahim kita tidak diberikan kebebasan. Di dunia kita diberikan untuk memilih takdir itu. Allah memberikan kebebasan bagi kita untuk mengatur kehidupan. Allah taala berfirman, ”Kami sudah tunjukkan bagi kamu dua jalan, tinggal kamu pilih jalan yang mana”.

+Allahualam...

No comments:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...