HANYA DI PINGGIRAN...

Berada di Pinggiran

“Di antara manusia, ada yang menyembah Allah dengan berada di tepi” (QS. Al Hajj: 11).

Memperbanyak amalan ibadat memang sangat penting. Namun, yang lebih penting lagi adalah memelihara kualiti dan amalan istiqamah . Sebab, ada orang yang beramal, tapi disebut berada di tepi atau pinggiran sahaja.

Orang yang berada di tepi dalam beramal digambarkan sebagai orang yang beribadah, tapi bukan dengan niat dan kesedaran semata-mata kerana Allah. Orang yang demikian hanya mahu dan bersemangat dalam beramal kalau itu menguntungkan dirinya sahaja. Orang-orang seperti digambarkan sangat rapuh sifat keimanannya. Ia mudah sekali berubah. “Jika ia memperoleh kebaikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, maka jika ia ditimpa suatu bencana, ia berbalik ke belakang” (QS. Al Hajj: 11).

Dalam konteks pilihanraya  juga ada orang-orang seperti ini. Dengan niat agar masyarakat mengenalinya sebagai orang baik dan nanti memilihnya, ia mulai gemar bersedekah, membantu dan menghadiri acara-acara keagamaan hanya menjelang pemilihan sahaja. Namun, bila terpilih , ia berbalik menjadi orang yang suka berbuat aniaya dan kezaliman.

Bila tidak terpilih, ia menjadi putus asa dari rahmat Allah. Orang yang “berada di tepi atau pinggiran” seperti ini akan sia-sia amalannya. Demikianlah disebutkan dalam Alquran, “Rugilah ia di dunia dan akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata” (QS. Al Hajj: 11).