Presiden Yaman Sah Akhiri Kekuasaannya.
Foto : Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh (reuters)
Presiden Saleh merupakan presiden ke empat dari negeri Arab yang mengundurkan diri akibat demonstrasi besar-besaran. Saleh duduk di sebelah Raja Abdullah dan menandatangani perjanjian peralihan kekuasaan yang diadakan oleh Amerika Syarikat (AS) dan Majlis Kerja Sama Teluk (GCC).
Melalui dari perjanjian ini, Presiden Saleh menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya Abd Rabbo Mansour Hadi selama 30 hari. Setelah itu, pemilihan umum akan diadakan di Yaman.
"Ketidaksefahaman masyarakat yang sudah berlangsung 10 bulan memberi dampak yang cukup besar kepada pembangunan, politik, dan juga budaya. Hal ini juga menjadi ancaman bagi persatuan nasional dan kehancuran," ujar Presiden Saleh, seperti diambil dari Associated Press, Khamis (24/11/2011).
Demonstrasi anti-pemerintahan yang berlaku di Yaman juga mengorbankan banyak jiwa. Sementara itu pula Yaman mengalami krisis besar-besaran. Presiden Saleh juga sempat menjadi mangsa serangan bom dan harus dirawat di Arab Saudi dalam jangka waktu yang lama.
Militan Al Qaeda pun memanfaatkan krisis di Yaman untuk melancarkan serangan-serangannya di pelbagai wilayah.
Pasca turunnya Saleh, Yaman harus memilih seseorang yang sanggup untuk menghadapi tantangan yang berat ,yaitu, krisis ekonomi dan juga ancaman dari Al Qaeda.
No comments:
Post a Comment