Anti Wall Street DiJangka akan Jadi Tsunami Amerika
Meskipun Amerika mengaku sebagai negera kuasa besar dunia, namun buktiknya tidak mampu menghindari sistem yang dibangunkan sendiri. Sampai saat ini, protes Occupy Wall Street tidak menunjukkan tanda-tanda akan reda, bahkan semakin panas dengan munculnya demonstrasi-demonstrasi di lebih banyak kota.
Dalam dua hari terakhir, demontrasi berlangsung di Austin, Texas dan Portland, Oregon. Puluhan penunjuk perasaan di kedua kota itu dikenakan tahanan.
Seorang wartawan Amerika, Alo Roland, mengatakan, gerakan Occupy Wall Street dalam waktu terdekat akan bertukar menjadi gelombang sunami yang akan membadai Amerika Syarikat.
Dalam wawancaranya dengan Press TV, Roland menegaskan, gerakan ini akan menjadi monster di Amerika.
"Gerakan Occupy Wall Street yang bermula di New York telah tersebar ke seluruh penjuru Amerika Syarikat. Hingga akhir tahun ini dan tahun mendatang, gerakan itu akan bertukar menjadi tsunami besar di AS.”
Roland menilai sistem kapitalisme di negara-negara industri sebagai sistem suatu syaitan, kerana dalam sistem itu, semua lapisan masyarakat di negara-negara tersebut diperbudak oleh satu lapisan kecil dan terbatas.
Roland juga menjangkakan bahawa gerakan Occupy Wall Street akan bertukar menjadi gerakan 'Occupy America'.
Di samping itu beliau menyinggung dekatnya masa pemilihan presiden di Amerika, Roland mengatakan, "Masyarakat yang dikuasai oleh sistem kapitalisme maka lembaga-lembaga ekonomi dan kewangan seperti Wall Street akan mengawal para calon . Para calon itu akan diperjual belikan oleh lembaga-lembaga tersebut," ujarnya dikutip IRIB.
Seorang pendeta senior dari Katedral St. Paul di London ikut mengundurkan diri waktu gereja mulai menangani protes yang diilhami oleh gerakan Occupy Wall Street. Dean Graeme Knowles, dalam pernyataan Senin (31/10/2011) di London mengatakan kritik terhadap gereja telah membuat kedudukannya ‘tidak boleh dipertahankan’ dan dia mengundur diri dengan kesedihan luar biasa.
Gerakan yang dimulai sejak bulan lalu di New York ini telah membuat penunjuk perasaan yang tergabung dalam gerakan itu sudah dua minggu ini berkhemah di hadapan katedral. Gerakan ini bertujuan untuk memprotes ketamakan perusahaan, ketimpangan ekonomi, dan tingginya pengangguran. Gerakan di New York tersebut memberi ikutan aksi serupa di berbagai kota di Amerika, Australia dan beberapa negara lain.
Kapitalisme, ketidakadilan, ketimpangan dan kezaliman adalah alasan utama munculnya gerakan Occupy Wall Street.
Akibat sistem ekonomi yang timpang mengakibatkan rakyat menderita, ada pihak-pihak tertentu yang mendapatkan keuntungan lebih sedangkan rakyat jelata menderita.*
No comments:
Post a Comment